(021) 8779-1911 komsoskalvari@gmail.com

Bulan Mei dan Bulan Oktober Sama-Sama Doa Rosario, Apa Bedanya?

Gereja Katolik memperingati bulan Mei sebagai Bulan Maria. Di bulan ini aneka doa devosi untuk Ibi Yesus ini kerap dipanjatkan. Namun di kalender Gereja, doa-doa Lewat perantaraan Bunda Maria ini tak dirayakan hanya di bulan Mei saja.

Bulan Oktober dalam kalender Gereja juga diperingati sebagai bulaanya Bunda Maria. Lantas apa bedanya bulan Oktober dan Mei sebagai bulan Maria?

Spiritualitas bulan Mei sebagai Bulan Maria berdasarkan tradisi di negara 4 musim dibudayakan pada akhir abad 13. Di sana bulan Mei merupakan permulaan musim semi, musim tanaman tumbuh kembali bunga dan daun yang baru. Gereja menyelaraskan tradisi ini dengan umat katolik yang mengimani Bunda Maria yang mengandung dan melahirkan Yesus Kristus, sebagai Hawa Baru  yang melahirkan hidup yang baru. Jadi, bulan Mei dirayakan sebagai peringatan Maria sebagai Ibu dari segala kehidupan, karena melalui Bunda Maria lahirlah Yesus Kristus yaitu “Jalan, kebenaran dan kehidupan” (Yoh 14:6).

Selanjutnya penetapan bulan Mei sebagai bulan Maria juga memiliki kaitan dengan peristiwa iman yang dialami Paus Pius VII. Beliau ditangkap oleh serdadu Napoleon dan dipenjara pada tahun 1809. Di dalam penjara, Paus berdoa kepada Bunda Maria, agar ia bisa bebas. Ia berjanji bahwa jika ia dibebaskan, ia akan mendedikasikan perayaan untuk menghormati Bunda Maria. Lima tahun kemudian, pada 24 Mei 1814 Paus Pius VII dibebaskan untuk kembali ke Roma. Dalam Ensiklik Paus Paulus VI, “The Month of May”, ia menegaskan “Bulan Mei adalah bulan  devosi umat beriman mendedikasikan kepada Bunda Maria.”

Ia juga menegaskan bahwa bulan Maria adalah kesempatan untuk penghormatan iman dan kasih yang diberikan umat Katolik kepada Sang Ratu Surga. Selanjutnya, pada tahun 1854, Paus Pius IX mengumumkan dogma “Immaculate Conception” (Bunda Maria yang dikandung tidak bernoda)” yang semakin memperkuat devosi kepada Bunda Maria. Namun, baru dipopulerkan oleh imam-imam Jesuit ke seluruh dunia pada tahun 1700-an.

Sedangkan penetapan Oktober sebagai Bulan Rosario berawal dari ditetapkannya tanggal 7 Oktober sebagai Pesta Santa Perawan Maria Ratu Rosario. Pesta ini ditetapkan oleh Paus Gregorius XIII pada tahun 1573, untuk mengganti nama peringatan Pesta Santa Perawan Maria Ratu Kemenangan. Peringatan Pesta Santa Perawan Maria Ratu Kemenangan dilatarbelakangi oleh peristiwa kemenangan Tentara Kristen atas Tentara Kesultanan Utsmaniyah Turki dalam pertempuran di Lepanto pada 7 Oktober 1571. Kala itu Kesultanan Utsmaniyah sedang gencar-gencarnya memperluas daerah kekuasaan mereka, hingga benua Eropa.

Saat Tentara Kristen berperang, Paus menyerukan kepada semua umat untuk mendukung dengan doa Rosario. Pada tanggal 7 Oktober 1571, Paus Pius V bersama- sama dengan banyak umat beriman berdoa rosario di basilika Santa Maria Maggiore. Sejak subuh sampai petang, doa rosario tidak berhenti didaraskan di Roma untuk mendoakan pertempuran di Lepanto. Walaupun nampaknya mustahil, namun pada akhirnya pasukan Katolik menang pada tanggal 7 Oktober. Kemudian, Paus Pius V menetapkan peringatan Rosario dalam Misa di Vatikan setiap tanggal 7 Oktober. Kemudian penerusnya, Paus Gregorius XIII, menetapkan tanggal 7 Oktober itu sebagai Hari Raya Rosario Suci. Maka, Bulan Oktober ditetapkan sebagai bulan rosario untuk mengenang kekuatan doa kepada Allah melalui Bunda Maria dengan sarana rosario.

Disarikan dari berbagai sumber :

http://www.katolisitas.org/faqs/mei-dan-oktober-sebagai-bulan-maria

https://www.legiomariasenatusbejanarohani.or.id/asal-usul-bulan-oktober-ditetapkan-sebagai-bulan-rosario.html

https://www.kompasiana.com/mariaselvina0478/5fd5f134d541df6ed42c05d2/perbedaan-antara-bulan-maria-dan-bulan-rosario

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!