Tritunggal Maha Kudus dalam Perayaan Ekaristi
Kalau kita peka mendengar salam pertama dalam perayaan Ekaristi, “Kasih Karunia Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah Bapa, dan Persekutuan Roh Kudus, bersamamu“ dan kita menjawab „dan bersama Roh-Mu.“ Rumusan ini adalah rumusan yang luar biasa, bahwa kita hidup dalam persekutuan cinta kasih. Kita tidak tinggal seorang diri, tetapi dalam persatuan dengan Allah dan segenap umat Allah. Kita tinggal dalam Roh Allah.
Rumusan Tritunggal juga wajib diucapkan dalam akhir doa kolekta sebagai doa persatuan segenap umat beriman. Dalam doa tersebut mau menunjukkan bahwa hidup segenap umat senantiasa dalam persatuan dengan Allah Tritunggal.
Terakhir, rumusan tritunggal dipakai dalam berkat penutup.“Semoga Allah yang Maha Kuasa memberkati kita, Bapa, dan Putra dan Roh Kudus.“ Rumusan ini dipakai untuk menunjukkan bahwa perutusan hidup kita di tengah dunia akan senantiasa ada dalam perlindungan Tuhan.
Kita dapat merenungkan bahwa Allah adalah cinta terbaik dan yang tidak akan tergantikan bagi manusia. Allah mencintai manusia begitu luar biasa sehingga selalu ingin hidup bersama dengan manusia. Kita akan merasakan kegembiraan terus menerus, sekalipun tantangan dan cobaan selalu ada. Sekalipun kita berpaling, Allah tidak akan berhenti mengaruniakan rahmat-Nya. Cinta Tuhan sangat menawan karena Ia mampu memberikan kebutuhan kita. Cinta Tuhan juga menghidupkan karena Dia selalu ingin kita hidup dekat dengan Dia, tidak jauh dan selalu membuka kesempatan bagi kita untuk bertobat dan kembali kepada-Nya.
(Yustina Periyanti)