“Merawat Ciptaan Tuhan: Awal Mula Pet Blessing dan Kisah Santo Fransiskus”
Setiap tanggal 4 Oktober, gereja-gereja di seluruh dunia mengadakan upacara khusus untuk memberkati hewan peliharaan. Tradisi ini dikenal sebagai Pet Blessing atau pemberkatan hewan peliharaan, dan sering kali dikaitkan dengan sosok Santo Fransiskus dari Asisi, pelindung binatang. Namun, bagaimana tradisi ini bermula dan mengapa Santo Fransiskus memiliki peran penting dalam kaitannya dengan hewan?
Siapa Santo Fransiskus dari Asisi?
Santo Fransiskus lahir di Italia pada tahun 1181 dan dikenal karena cintanya yang mendalam terhadap semua ciptaan Tuhan, terutama alam dan hewan. Dalam berbagai kisah, Fransiskus digambarkan berbicara dengan burung-burung, menjinakkan serigala, dan menyampaikan pesan bahwa setiap makhluk di dunia adalah ciptaan Tuhan yang layak dihormati. Salah satu cerita terkenal adalah saat Fransiskus berkhotbah kepada burung-burung, mengatakan bahwa mereka juga harus memuji Tuhan karena mereka menerima kasih karunia-Nya.
Dalam Fioretti, sebuah kumpulan kisah tentang kehidupan Fransiskus, kita bisa melihat bagaimana ia menempatkan pentingnya hubungan yang harmonis antara manusia, hewan, dan alam. Ia memandang semua makhluk sebagai saudara dan saudari dalam ciptaan Tuhan. Sebuah ayat dalam Kitab Suci yang mencerminkan pandangan Fransiskus adalah dari Kejadian 1:26:
“Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.” (Kejadian 1:26, Alkitab Katolik).
Fransiskus percaya bahwa “berkuasa” dalam ayat ini bukan berarti mengeksploitasi, melainkan menjaga dan merawat dengan kasih.
Awal Mula Tradisi Pet Blessing
Tradisi pemberkatan hewan peliharaan ini berakar dari penghormatan Gereja terhadap semua ciptaan Tuhan. Pemberkatan hewan biasanya diadakan sekitar hari raya Santo Fransiskus karena ia melambangkan persahabatan yang dalam dengan alam. Pada zaman modern, acara ini mulai lebih terorganisir di gereja-gereja Katolik di Eropa dan Amerika, dengan para imam memberkati berbagai hewan, mulai dari kucing dan anjing hingga burung, ikan, dan bahkan hewan ternak.
Tradisi ini juga mencerminkan ajaran Katolik tentang bagaimana manusia harus bertanggung jawab atas dunia dan semua makhluk hidup yang Tuhan percayakan kepada mereka. Ada keterkaitan yang mendalam antara spiritualitas Fransiskus dan konsep pemeliharaan lingkungan, yang kemudian menginspirasi pemberkatan hewan sebagai bentuk doa dan pengakuan akan kehadiran Tuhan dalam semua ciptaan.
Dalam Alkitab, kita juga dapat melihat bahwa Tuhan memiliki kepedulian terhadap binatang. Misalnya, dalam Kitab Amsal 12:10 dikatakan:
“Orang benar memperhatikan hidup hewannya, tetapi belas kasihan orang fasik itu kejam.” (Amsal 12:10, Alkitab Katolik).
Ayat ini menekankan pentingnya memperlakukan hewan dengan baik, sesuai dengan ajaran Fransiskus.
Pemberkatan Hewan sebagai Ekspresi Iman
Di balik tradisi Pet Blessing adalah keyakinan bahwa semua makhluk hidup, termasuk hewan peliharaan yang sering kita anggap sebagai bagian dari keluarga, berhak atas berkat dan perhatian ilahi. Para pemilik hewan datang ke gereja dengan membawa hewan peliharaan mereka untuk didoakan dan diberkati oleh imam sebagai bentuk penghargaan terhadap karunia Tuhan.
Pemberkatan ini juga merupakan momen bagi umat untuk merenungkan tanggung jawab mereka dalam merawat alam dan ciptaan Tuhan. Ini mencerminkan prinsip Fransiskus tentang harmoni antara manusia dan ciptaan yang lebih luas. Tradisi ini juga memperkuat hubungan spiritual antara manusia dan hewan, sebagai ungkapan rasa syukur atas kehadiran hewan dalam kehidupan kita sehari-hari.
Tradisi Pet Blessing berakar dari ajaran dan teladan Santo Fransiskus dari Asisi, yang melihat semua makhluk sebagai bagian dari keluarga besar ciptaan Tuhan. Pemberkatan hewan peliharaan bukan hanya sekadar upacara simbolis, tetapi juga pengingat akan tanggung jawab manusia dalam menjaga alam. Dengan merenungkan kasih Tuhan yang meliputi seluruh ciptaan, umat Katolik memperkuat keyakinan bahwa setiap makhluk, besar atau kecil, adalah cerminan dari kasih dan keagungan Sang Pencipta.
Tradisi ini akan dilaksanakan di Gereja Kalvari pada Minggu, 6 Oktober 2024, pukul 09.00. Umat yang akan membawa hewan peliharaan dapat mengisi link dibawah ini sebagai konfirmasi kehadiran. Nanti untuk posisi duduk akan diarahkan menuju aula Sang Mulut Emas di Basement Kalvari.